Cari Blog Ini

Laman

Powered By Blogger

Sabtu, 10 Juli 2010

CONTOH SKRIPSI PENDIDIKAN BAHASA JAWA

Skripsi Pemakaian Bahasa Jawa Dalam Iklan Radio Di Kota X (Tinjauan Sosiolinguistik)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk individu dan makluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia perlu berinteraksi dengan manusia lain. Dalam interaksi, manusia menggunakan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang mereka maksudkan. Menurut Harimurti Kridalaksana (1993: 21) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Hal ini bisa dicermati bahwa bahasa merupakan unsur terpenting dalam sebuah komunikasi.

Salah satu jenis alat komunikasi yaitu radio karena dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai hal kepada masyarakat. Bahasa Jawa yang digunakan untuk berkomunikasi di radio merupakan cerminan bahasa masyarakat. Hal ini dapat dipahami apabila kita memperhatikan dan menyimak jenis bahasa yang digunakan dalam siaran acara di radio. Bahasa yang merupakan cerminan bahasa dari masyarakat dapat menyebabkan gejala sosial, yang tidak dapat dilepaskan dari pemakaiannya.
Gejala sosial dalam pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga oleh faktor-faktor nonlinguistik, antara lain faktor-faktor sosial dan faktor-faktor situasional. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi pemakaian bahasa antara lain tingkat ekonomi, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan sebagainya. Pemakaian bahasa yang dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional yaitu siapa yang berbicara dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di mana dan mengenai masalah apa. Hal tersebut dirumuskan secara singkat oleh Fishman (dalam Suwito, 1983:3) yaitu who speak, what language to whom and when ‘siapa yang berbicara dengan bahasa apa, kepada siapa, dan kapan’.
Salah satu cabang ilmu bahasa yang mempelajari bahasa dengan berbagai macam hubungannya dengan manusia disebut sosiolinguistik. Sementara itu, Fishman (dalam Suwito, 1983:4) berpendapat bahwa sosiolingustik sebagai studi tentang sifat-sifat khusus (karakterisasi) variasi bahasa, sifat-sifat khusus fungsi bahasa dan sifat-sifat khusus pemakaian bahasa dalam jalinan interaksi suatu perubahan-perubahan antara ketiganya di masyarakat tuturnya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa peristiwa alih kode, campur kode, dan interferensi saat penutur berganti-ganti bahasa atau ragam bahasa merupakan bagian dari kajian sosiolinguistik
Selain sebagai gejala sosial yang timbul dalam masyarakat, bahasa merupakan alat pengungkap yang baik dan dapat menimbulkan efek tertentu, bukan saja menggambarkan objek itu semirip mungkin tetapi dapat juga melahirkan setepat-tepatnya apa yang dimaksudkan. Selain memiliki kecermatan dan pemahaman, seseorang harus memiliki pula kemampuan untuk mempergunakan kata-kata yang tepat menggambarkan dengan seteliti-telitinya apa yang dikehendakinya. Lebih-lebih bila seseorang bertujuan mempengaruhi orang lain, misalnya dalam periklanan.
Iklan merupakan salah satu jenis dan bentuk siaran dalam radio yang biasanya diputar setiap jeda acara. Terutama pada acara yang memiliki rating tinggi. Terkadang iklan memberi hiburan tersendiri bagi pendengarnya dengan kemasan yang unik dan mudah diingat baik dari ilustrasi musik maupun bahasa yang digunakan. Dengan demikian bahasa iklan di radio harus dapat menarik konsumen supaya orang yang mendengar dapat tertarik pada produk yang ditawarkan.
Iklan merupakan salah satu bentuk pesan. Dalam dunia usaha kebutuhan iklan bagi pengusaha merupakan hal yang penting. Hal ini disebabkan oleh persaingan produk yang semakin ketat. Untuk itulah pembuat iklan dituntut untuk mengemas iklan dengan semenarik mungkin. Salah satunya adalah dengan diksi (pemilihan kata-kata) yang tepat dan memberi efek tertentu pada pendengarnya, sehingga iklan tidak terasa monoton dan membosankan.
Bahasa iklan merupakan hal yang sangat menarik untuk dijadikan bahan penelitian oleh karena pada pemakaian bahasa Jawa dalam iklan terdapat adanya alih kode, campur kode, dan interferensi. Penelitian sebelumnya membahas tentang pemakaian bahasa Jawa dalam iklan di radio sebagai berikut.
Dwi Astuti BW pada tahun 1986 berupa skripsi dengan judul Bahasa Jawa dalam Register Iklan (Suatu Tinjauan Deskriptif Sosiolinguistik). Hasil penelitian ini mendeskripsikan latar belakang pembuatan register, komponen tutur dan pengaruh wacana iklan.
Agus Budiyono pada tahun 1999 yang berupa skripsi dengan judul Iklan Berbahasa Jawa di Radio Se-kodia Surakarta. Hasil penelitian ini mendeskripsikan jenis-jenis iklan, struktur kebahasaan iklan dan pemakaian gaya bahasa berdasarkan pilihan kata. Hal tersebut berbeda dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menekankan pada bentuk bahasa dalam penggunaan alih kode, campur kode, dan interferensi bahasa, faktor penentu bahasa serta fungsi bahasa Jawa dalam iklan di radio. Berdasarkan dari kenyataan-kenyataan tersebut di atas, maka penelitian ini berjudul Pemakaian Bahasa Jawa dalam Iklan Radio di Kota X (Tinjauan Sosiolinguistik).
Adapun alasan penelitian ini didasarkan atas dua pertimbangan sebagai berikut. Pertama, radio merupakan salah satu alat komunikasi yang cukup komunikatif dan juga disukai oleh masyarakat.
Kedua, bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat X sangat unik karena kurang memperhatikan tingkat tutur bahasa Jawa yang ada. Hal ini dimungkinkan pada latar belakang masyarakatnya yang tidak begitu mempermasalahkan status sosial. Menurut mereka yang sebagian berwiraswasta di bidang kerajinan batik, kedudukan antara pekerja dengan pemilik modal adalah sama, sebagai mitra-kerja dalam usaha tersebut. Untuk itu penggunaan bahasa yang menggunakan tingkat tutur tidak menjadi ukuran dalam pergaulan mereka. Kecuali, mereka lebih memandang orang-orang yang memiliki ilmu agama dan perilaku keagamaan yang lebih baik daripada masyarakat pada umumnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahasa yang digunakan di X hanya sebagai alat komunikasi saja merupakan identitas dari kelas sosial tertentu seperti pada masyarakat pada umumnya. Ketiga belum pernah ada yang mengkaji secara khusus dalam penelitian seperti ini di Kota X.
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam suatu penelitian yang dapat memberikan ruang lingkup yang dikaji dalam penelitian itu. Mengingat suatu permasalahan selalu berkaitan dengan aspek-aspek yang melingkupinya, sehingga ruang lingkupnya bisa sangat luas. Moleong (1994:103) mengatakan bahwa “pembatasan yang cermat sangat menentukan keberhasilan penelitian”
Penelitian ini membatasi kajian pada pemakaian bahasa Jawa dalam iklan radio di X. Dalam hal ini wujud bahasa Jawa yang penulis soroti adalah penggunaan alih kode, campur kode, dan interferensi pada iklan di radio. Selain wujud bahasa penulis juga menyoroti fungsi bentuk bahasa Jawa dan faktor penentu.

1.3 Perumusan Masalah
Dalam suatu penelitian diperlukan masalah yang akan dikaji, untuk lebih mempertegas ruang lingkup yang akan diteliti. D. Edi Subroto menegaskan bahwa “masalah yang akan diteliti perlu diklasifikasikan secara lebih terinci dan dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan” (1992:88). Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah bentuk iklan radio berbahasa Jawa (tingkat tutur, interferensi, alih kode, dan campur kode,) di Kota X ?
2) Bagaimanakah fungsi bentuk bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota X ?
3) Apakah yang melatarbelakangi terjadinya alih kode, campur kode dan interferensi?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut.
1) Medeskripsikan tentang bentuk bahasa iklan (meliputi tingkat tutur, peristiwa interferensi, alih kode, dan campur kode dalam bahasa Jawa) radio di Kota X.
2) Mendeskripsikan fungsi bentuk bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota X.
3) Mendeskripsikan latar belakang terjadinya interferensi, alih kode, dan campur kode yang terdapat dalam tuturan iklan radio di Kota X.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah suatu penelitian memberikan sumbangan baik ke arah pengembangan ilmu maupun pemecahan masalah yang bersifat praktis (D.Edi Subroto, 1992:91). Untuk itu diharapkan bagi penulis dari penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis.
1. Manfaat teoretis dalam penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang teori sosiolinguistik, khususnya pada penggunaan alih kode, campur kode dan interferensi.
2. Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a) Dapat menambah pengetahuan tentang pemakaian bahasa Jawa dalam iklan radio.
b) Menambah satu bacaan bagi dunia kepustakaan dalam khasanah sisi linguistik Jawa
c) Memberi motivasi kepada mahasiswa yang mengadakan penelitian sejenis, agar dapat dikembangkan lebih lanjut.

1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut.
Bab pertama, pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab kedua, landasan teori yang berisi tentang pengertian iklan, tujuan iklan, klasifikasi iklan, fungsi iklan, media iklan, alih kode, campur kode, interferensi, dan faktor penentu pemakaian bahasa.
Bab ketiga, metode penelitian yang berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, alat penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data, metode penyajian hasil analisis data.
Bab keempat, pembahasan yang berisi tentang hasil analisis dan pembahasan sesuai dengan masalah yang akan dibahas, yaitu mengenai pemakaian bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota X (suatu kajian sosiolinguistik).
Bab kelima, penutup yang berisi tentang simpulan dan saran sesuai dengan hasil dan pembahasan yang dilaksanakan dalam penelitian.

Tidak ada komentar: